Oleh
: Suryo Hanjono*
Suryo Hanjono |
Dengan karakteristik
anak usia SD tersebut, guru dituntut dapat menciptakan suasana menyenangkan
tersebut. Guru harus pandai dalam mengemas suatu langkah-langkah pembelajaran
sehingga anak-anak tidak merasakan kegundahan dalam dirinya. Pembelajaran
selayaknya dikemas menjadi suatu hal yang sangat ditunggu dan dinanti oleh
anak-anak.
Banyak ditemui kasus
seorang guru bertindak hanya sebagai penyampai informasi konvensional dengan
metode ceramah dan anak menerima materi secara pasif karena mereka tidak
mendapatkan situasi yang diharapkannya. Anak hanya dijadikan objek guru dalam
pelaksanaan tugas dengan duduk, diam, dengar dan catat sehingga proses
pembelajaran berjalan monoton dan tidak dapat menarik perhatian anak didik.
Budaya tersebut bisa
disebabkab oleh kurangnya inovasi dan kreasi guru dalam menciptakan proses
pembelajarannya sehingga anak akan merasa bosan dan jenuh. Keadaan ini sangat
ironis dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu
pengetahuan karena matematika merupakan induk ilmu pengetahuan dan sampai saat
ini masih menjadi pelajaran yang dibenci atau tidak difavoritkan.
Berangkat dari hal
tersebut, sudah selayaknya guru dengan cerdas harus dapat menemukan cara
efektif dan menyenangkan bagi anak didiknya. Salah satu cara tersebut adalah
dengan permainan edukatif sebagai media pembelajaran. Banyak permainan edukatif
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika guna menumbuhkan
semangat dan motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran matematika, serta
menjadikan dirinya sebagai sumber bagi anak didiknya dalam memahami matematika
menjadi lebih mudah.
Tangram merupakan
permainan puzzle yang dapat disusun menjadi beberapa bangun datar seperti
bangun persegi. Permainan ini dalam pembuatan dan cara mainnya yaitu hanya
dengan menyusun bagian-bagian tangram agar menjadi suatu bentuk dan setiap
potongan puzzle saling bersambung tetapi tidak boleh saling bertindihan. Tangram
terdiri dari 7 bagian, yaitu :
- 2 bagian berbentuk segitiga besar.
- 1 bagian berbentuk persegi.
- 1 berbentuk jajar genjang.
- 1 bagian berbentuk segitiga sedang.
- 2 bagian berbentuk segitiga kecil.
Permainan ini sangat
cocok diterapkan dalam proses pembelajaran di SD, khususnya pada sekolah yang
jauh dari perkotaan dan masih kurang informasi terutama dalam hal IT. Guru
bersama anak didiknya dapat dengan mudah membuatnya dengan bahan sederhana,
yaitu karton, kertas lipat, kayu atau bahan lain yang dapat digunakan.
Berikut cara membuat
tangram :
Gambar
1
|
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Langkah 8
Dari ketujuh potongan tersebut dapat disusun menjadi tangram, seperti gambar berikut.
Gambar
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
Dari tangram yang sudah terbentuk
tersebut, guru dapat memanipulasi menjadi beberapa bentuk bangun datar atau
bentuk lain misalnya bentuk menyerupai hewan tertentu. Dengan kreasi ini
suasana pembelajaran yang dilakukan tidak terasa kaku bahkan menimbulkan
keceriaan anak didik. Anak tidak merasakan bahwa pada saat itu sebenarnya
mereka melakukan pembelajaran tentang bangun datar.
Berikut bentuk-bentuk susunan potongan
tangram :
Dalam pembelajaran diperlukan inovasi
dan kreasi seorang guru dalam mengemas pembelajarannya sehingga anak didik
dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran. Salah satunya adalah tangram
yang dikemas dalam suatu pembelajaran kreatif.
*Guru Kelas SD N 02 Selokaton Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Prov. Jawa Tengah.
No comments:
Post a Comment