CIRI KHUSUS
SEKOLAH ADA PADA PROGRAM
KEUNGGULAN LOKALNYA
Warsito, S.Pd, M.Pd
Kepala Sekolah SDN 02 Selokaton
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
Warsito_adjie@yahoo.com
Setiap daerah pasti mempunyai keunikan yang berbeda-beda yang menjadi ciri khusus dari daerah tersebut. Dimana keunikan tersebut akan dipengaruhi oleh tradisi, sosial ekonomi, sosial budaya dan sejarah. Keunikan yang ada pada suatu daerah juga bisa merupakan hasil kreasi seni, tradisi, hasil budidaya sumber daya alam, hasil budidaya sumber daya manusia dan hasil olah pikir manusia. Hasil dari semua itu pada suatu daerah bisa disebut sebagai keunggulan lokal. Keunggulan lokal sendiri adalah adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain. Yang perlu dicermati adalah bahwa potensi yang telah ada pada setiap wilayah tersebut perlu digali dan dioptimalisasikan sehingga dapat meningkatkan nilai baik dari segi ekonomi, sosial budaya, kredibilitas baik secara perorangan maupun suatu lembaga. Peningkatan tersebut tentunya dalam bentuk produk/jasa atau karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik dan menarik serta memiliki keunggulan komparatif.
Kualitas dari proses dan realisasi keunggulan lokal tersebut sangat dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia, yang lebih dikenal dengan istilah 7 M, yaitu Man, Money, Machine, Material, Methode, Marketing and Management. Jika sumber daya yang diperlukan bisa dipenuhi, maka proses dan realisasi tersebut akan memberikan hasil yang bagus, dan demikian sebaliknya. Di samping dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia, proses dan realisasi keunggulan lokal juga harus memperhatikan kondisi pasar, para pesaing, substitusi (bahan pengganti) dan perkembangan IPTEK, khususnya perkembangan teknologi. Proses dan realisasi tersebut akan menghasilkan produk akhir sebagai keunggulan lokal yang mungkin berbentuk produk (barang/jasa) dan atau budaya yang bernilai tinggi, memiliki keunggulan komparatif, dan unik.
Dalam hal ini seorang Kepala Sekolah dituntut untuk bisa dan peka terhadap keunikan daerah yang bisa diimplementasikan dan dioptimalIsasikan menjadi program keunggulan lokal di sekolah yang dipimpinnya. Untuk dapat mengangkat potensi daerah menjadi keunggulan lokal sekolah perlu beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya adalah potensi sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), geografis, budaya dan historis. Uraian masing-masing sebagai berikut:
1. Potensi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk berbagai kepentingan hidup. Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang beragam dan diantaranya banyak tidak dimiliki oleh negara lain di dunia. Jenis potensi kekayaan alam tersebut tersebar diseluruh kepulauan nusantara dengan karakteristik masing-masing pulau atau daerah sangat berbeda. Potensi sumber daya alam harus dikelola oleh putra-putri Indonesia untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan rakyat. Jika potensi sumber daya alam itu tidak diberdayakan dan dimanfaatkan oleh bukan warga negara atau dikelola oleh pihak asing maka manfaatnya juga tidak akan sepenuhnya bisa dinikmati oleh bangsa Indonesia.
Terdapat berbagai macam potensi sumber daya alam, yaitu:
- Potensi Sumber Daya Alam bidang pertambangan, misalnya minyak bumi, gas, batubara, emas, dan lain-lain.
- Potensi Sumber Daya Alam bidang pertanian, misalnya padi, jagung, ubi, buah-buahan sayur dan lain sebagainya.
- Potensi Sumber Daya Alam bidang perkebunan, misalnya karet, kelapa sawit, cokelat, dan kopi.
- Sumber Daya Alam bidang peternakan, misalnya sapi, kambing, dan unggas.
- Sumber Daya Alam di bidang perikanan misalnya tambak, ikan laut, ikan tawar, rumput laut dan lain sebagainya.
2. Potensi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) sebagai manusia dengan segenap potensi yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menjadi makhluk sosial yang adaptif dan transformatif dan mampu mendayaguna-kan potensi alam di sekitarnya secara seimbang dan berkesinambungan.
Pengertian adaptif artinya mampu menyesuaikan diri terhadap tantangan alam, perubahan IPTEK dan perubahan sosial budaya . Sedangkan transformatif artinya mampu memahami, menerjemahkan dan mengembangkan seluruh pengalaman dari kontak sosialnya dan kontaknya dengan fenomena alam, bagi kemaslahatan dirinya di masa depan, sehingga yang bersangkutan merupakan makhluk sosial yang berkembang berkesinambungan.SDM dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDA, mencirikan identitas budaya, mewarnai sebaran geografis, dan dapat berpengaruh secara timbal balik kepada kondisi geologi, hidrologi dan klimatologi setempat akibat pilihan aktivitasnya, serta memiliki latar sejarah tertentu yang khas.
3. Potensi Geografis
Objek geografi antara lain meliputi, objek formal dan objek material. Objek formal geografi adalah fenomena geosfer yang terdiri dari, atmosfer bumi, cuaca dan iklim, litosfer, hidrosfer, biosfer (lapisan kehidupan fauna dan flora), dan antroposfer (lapisan manusia yang merupakan tema sentral). Tentu saja tidak semua objek dan fenomena geografi berkait dengan konsep keunggulan lokal, karena keunggulan lokal dicirikan oleh nilai guna fenomena geografis bagi kehidupan dan penghidupan yang memiliki, dampak ekonomis dan pada gilirannya berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Potensi geografis tidak terlepas dari akses terhadap dunia luar. Hal ini kana sangat berpengaruh tarhadap jalinan hubungan kerja sama dan pangsa pasar yang menjadi sasaran produk dari hasil kegiatan yang dihasilkan baik yang berupa produk industri/ jasa/budaya/tradisi/kreasi seni. Jalinan hubungan kerja sama terhadap dinas terkait serta dunia usaha dan dunia industri menjadi sangat penting. Maka lembaga pendidikan yang berada dikawasan dunia usaha dan industri seharusnya akan lebih punya potensi terhadap program keunggulan lokal yang selaras dengan kebutuhan lingkungannya.
4. Potensi Budaya
Budaya adalah sikap, sedangkan sumber sikap adalah kebudayaan. Agar kebudayaan dilandasi dengan sikap baik, masyarakat perlu memadukan antara idealisme dengan realisme yang pada hakekatnya merupakan perpaduan antara seni dan budaya. Ciri khas budaya masing-masing daerah tertentu (yang berbeda dengan daerah lain) merupakan sikap menghargai kebudayaan daerah sehingga menjadi keunggulan lokal. Beberapa contoh keunggulan lokal menghargai kebudayaan setempat yaitu upacara Ngaben di Bali, Malam Bainai di Sumatera Barat, Sekatenan di Yogyakarta dan Solo dan upacara adat perkawinan di berbagai daerah. Yang sampai sekarang masih banyak dilestarikan salah satunya adalah budaya sedekah bumi/ bersih desa/ sedekah laut dll. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan yang berkaitan dengan keunggulan lokal dnegan melihat potensi budaya tersebut? Suatu daerah yang budayanya masih menjadi perhatian banyak orang dan bahkan bisa menjadi aset wisata, banyak sekali peluang dari lembaga yang bisa diangkat dalam rangka mensuport kearifan lokal tersebut. Diantaranya adalah dengan seni budaya asli daerah, hasil karya/ kerajinan daerah/ kearifan warga dll.
5. Potensi Historis
Keunggulan lokal dalam konsep historis merupakan potensi sejarah dalam bentuk peninggalan benda-benda purbakala maupun tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Konsep historis jika dioptimalkan pengelolaannya akan menjadi tujuan wisata yang bisa menjadi asset, bahkan menjadi keunggulan lokal dari suatu daerah tertentu. Pada potensi ini, diperlukan akulturasi terhadap nilai-nilai tradisional dengan memberi kultural baru agar terjadi perpaduan antara kepentingan tradisional dan kepentingan modern, sehingga aset atau potensi sejarah bisa menjadi aset/potensi keunggulan lokal.
Lalu bagaimana penerapan suatu lembaga bisa mengangkat keunikan daerah menjadi keunggulan lokal di sekolahnya ? Strategi pelaksanaan program keunggulan lokal di sekolah dapat diawali dengan melakukan analisis lingkungan untuk mengtahui potensi yang ada. Selanjutnya menentukan program lengkap dengan kompetensi yang akan dicapai. Actin yang dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Pengintrgrasian pada mata pelajaran
2. Pada mata pelajaran muatan lokal
3. Pada kegiatan pengembangan diri,dan
4. Pada kegiatan ekstrakurikuler.
Apa saja contoh kegiatan yang dapat diimplementasikan pada program kegiatan di sekolah ? Tentunya adalah kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi pendidik dari satuan pendidikan. Penentuan jenis didasarkan pada kriteria berikut:
1. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik (fisik, psikis, dan sosial);2. ketersediaan pendidik yang diperlukan;3. ketersediaan sarana dan prasarana;4. ketersediaan sumber dana;5. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa;6. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan;7. diperlukan oleh lingkungan sekitar.
Berbagai jenis keunggulan Lokal yang dapat dikembangkan di Barito Timur misalnya:
1. Kesenian daerah;2. Tata busana, tata boga, perawatan tubuh, dan sejenisnya;3. Kewirausahaan, industri kecil (penyiapan, produksi, dan pemasaran);4. Pendayagunaan potensi hutan;5. Lingkungan hidup (pengelolaan dan pelestarian);6. Pembinaan karakter (etika dan pemberian layanan prima);
Setelah program ditentukan dan dilanjutkan dengan implementasinya tentunya diperlukan kerja sama dengan unsur lain untuk optimalisasi pelaksanaan. Mengapa perlu ada kerja sama dengan unsur lain ? Hal ini dikarenakan bahwa pengembangan program keunggunan lokal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus mempersiapkan berbagai hal untuk memperlancar pengembangan keunggulan Lokal yang akan dilaksanakan pada satuan pendidikan masing-masing. Sekolah dan komite sekolah mempunyai wewenang penuh dalam menentukan program PBKL yang akan dilaksanakan. Tim pengembang kurikulum yang sudah dibentuk di setiap satuan pendidikan, bertanggung jawab dalam pengembangan PBKL. Dalam hal ini, perlu dipertimbangkan pula masukan dari guru yang akan mengampu mata pelajaran Muatan Lokal, Keterampilan atau mata pelajaran lain yang relevan.
No comments:
Post a Comment