Apabila menghendaki file download, dapat didownload DISINI.
Tuesday, November 27, 2012
Sunday, November 25, 2012
Sejarah Singkat Lahir PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan
guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan huru-guru pribumi pada zaman
Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri
dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah
Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang
pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama
tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi
dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu
dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat
perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita
kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi
perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak
menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)
diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan
pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat
kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia”
ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang,
sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan
aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan
Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.
Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas
perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan
suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah
– guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka
bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada
tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan
bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka
serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Memepertahankan
dan menyempurnakan Republik Indonesia;
2. Mempertinggi
tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
3. Membela hak dan
nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia
menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan
kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan
dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan
dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi
profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen,
dan tidak berpolitik praktis.
Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah
Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan
hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati
setiap tahun.
Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Friday, November 23, 2012
Kerangka Acuan Kegiatan HGN Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI
Kerangka Acuan Kegiatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-67
PGRI Tahun 2012 – Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25
November, yang juga merupakan hari kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) yang diperingati secara bersama-sama.
Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh
besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu faktor yang strategis
dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut
mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. Sejak
masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai
bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan
masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi
pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.
Dedikasi, tekad, dan semangat persatuan dan kesatuan para
guru yang dimiliki secara historis tersebut perlu dipupuk, dipelihara dan
dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat era global untuk masa depan
bangsa. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru wajib menjadi
organisasi profesi guru. Guru harus menjaga solidaritas dan soliditas bersama
komponen lainnya. Guru harus berupaya menjaga kebersamaan dan menghindari
perpecahan antar sesamanya.
Sebagai penghormatan kepada guru dan juga PGRI, Pemerintah
Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan
tanggal 25 November, yang juga hari kelahiran PGRI, sebagai Hari Guru Nasional,
yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai
Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI secara bersama-sama.
Pada 25 November 2012 ini PGRI genap berusia 67 tahun. Usia
yang cukup matang bagi sebuah organisasi, dan selama kurun waktu tersebut tentu
sudah banyak pengabdian yang telah disumbangkan, banyak aktivitas yang telah
dilaksanakan, banyak perjuangan yang telah dikerjakan, banyak kegiatan
perlindungan terhadap anggota yang telah diberikan, dan di samping itu tentu
juga banyak peristiwa, persoalan, tantangan, dan kendala yang telah dihadapi.
Pada tahun 2012 ini kembali akan dilaksanakan peringatan
Hari Guru Nasional bersamaan dengan HUT ke-67 PGRI. Seperti tahun sebelumnya,
sejumlah kegiatan direncanakan akan berlangsung mulai sebelum November 2012
baik di Tingkat Nasional maupun Daerah.
Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT
ke-67 PGRI Tahun 2012, sambil menanti pedoman HGN dan HUT PGRI yang
ditandatangani bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Agama, dan PB PGRI, Pengurus Besar PGRI telah menerbitkan Kerangka Acuan
Kegiatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-67 PGRI Tahun 2012.
Dari laman PGRI,
berikut link untuk mengunduh Kerangka Acuan Kegiatan Hari Guru Nasional dan HUT
Ke-67 PGRI Tahun 2012.
Friday, November 16, 2012
Kegiatan Lomba Yel-yel Perpajakan
Kegiatan lomba yel-yel dan mewarnai perpajakan terselenggara berkat kerja sama antara SD N 02 Selokaton dengan Kontor Wilayah Pajak Provinsi Jawa Tengah dan Terang Abadi Televisi ini terlaksana pada Selasa, 6 Nopember 2012. Dalam lomba ini disediakan Hadiah, piala dan dana pembinaan bagi team yang mendapatkan peringkat I, II dan III. Demikian juga untuk lomba mewarnai gambar tentang perpajakan yang diperuntukkan untuk kelas I, II dan III.
Nilai-nilai positif yang terkandung adalah memberikan pemahaman tentang pajak bagi kelangsungan pembangunan pada sebuah negara. Lebih jauh lagi dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa cinta tanah air bagi siswa di sekolah. Sehingga sejak dini mereka telah mendapatkan informasi tentang pajak yang pada akhirnya dapat melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik dengan taat membayar pajak.
Berikut beberapa dokumentasi dari kegiatan :
Subscribe to:
Posts (Atom)