SD N 02 Selokaton, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah >>> ”TERWUJUDNYA SISWA SDN 02 SELOKATON YANG TAQWA UNGGUL HANDAL TANGGAP IPTEK DAN BERKARAKTER PANCASILA”>

Saturday, October 11, 2014

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU / INTEGRATIF (INTEGRATED THEMATIC INSTRUCTION) KURIKULUM 2013



Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1970-an. PTP diyakini sebagai salah satu model pengajaran yang efektif (highly effective teaching model), Pembelajaran Tematik Terpadu mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik. 
Secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang panjang.



Pembelajaran tematik integratif / terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) asalnya dikonseptualisasikan tahun 1970an. Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and talented), cerdas, pada program perluasan belajar, dan yang belajar cepat.


Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif : 
  1. Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya, 
  2. Menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. 
  3. Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. 
  4. Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. 
  5. Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. 

  6. Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu :
  1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
  2. Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah.
  3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom).
  4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplorasi konsep-konsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan secara siap.
  5. Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik berada dalam format ramah otak.
  6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari.
  7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas.
  8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian

Tahap Pembelajaran Tematik Terpadu :
  • Menentukan tema. dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik. 
  • Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 
  • Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema. 
  • Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluang berpartisipasi dan mencapai berbagi persepektif dari tema. Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam mengeksplorasi subjek.

Model Pembelajaran Tematik Integratif :

Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. (Robin Fogarty 1991).

Friday, June 20, 2014

Kenaikan kelas 2013/2014



Pengumuman dan penyerahan hadiah untuk siswa siswi berprestasi SDN 02 Selokaton Kecamatan Gondagrejo Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2014 dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 juni 2014.  Selain penyerahan hadiah untuk siswa berprestasi, pengumuman untuk tim LCC SDN 02 Selokaton yang meraih juara 3 tingkat kabupaten Karanganyar juga diumumkan di hadapan segenap keluarga besar SDN 02 Selokaton.
Ada yang menarik dalam apel Sabtu pagi ini, yaitu dengan adanya pemberian hadiah bagi siswa-siswi yang berhasil meraih prestasi di kelas masing-masing. Pemberian hadiah didasarkan pada jumlah perolehan nilai prestasi selama pembelajaran. Siswa-siswi yang mendapat peringkat I, II, dan III diberikan kenang-kenangan sertifikat peringkat juga bingkisan sebagai pemacu semangat agar dapat meningkatkan prestasi dan semangat dalam mengasah kemampuan dalam bidang akademik. 
Selain pemberian hadiah tersebut, pada apel pagi hari Sabtu, 21 Juni 2014 juga diadakan penyerahan sertifikat serta bingkisan bagi siswa-siswi yang rajin berkunjung ke Perpustakaan Sekolah. Berdasarkan data dalam buku pengunjung Perpustakaan Sekolah didapatkan nama siswa-siswi yang rajin dan gemar berkunjung, membaca dan meminjam buku untuk dibaca di rumah. Hal ini dilakukan guna memberikan nuansa baru dan pemberian penghargaan bagi siswa-siswi agar dapat menjadikan perpustakaan sebagai gudang ilmu sehingga dapat membantu siswa tersebut dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian prestasi siswa akan terbantu dengan adanya aktivitas siswa di perpustakaan. Penyerahan hadiah untuk pengunjung terajin perpustakaan sekolah selama satu tahun. diberikan kepada: Renista kelas 3 B, disusul Bintari kelas VA dan pengunjung terajin 3 adalah Alberta. Penyerahan hadiah untuk pengunjung perpustakaan ini bertujuan untuk membudayakan gemar membaca di lingkungan SDN 02 Selokaton.

Tuesday, May 13, 2014

Sebelas Karakter Pembelajar

  1. Aqidah yang lurus
  2. Ibadah yang benar
  3. Akhlaq yang mulia
  4. Mandiri finansial
  5. Berwawasan luas
  6. Fisik yang kuat
  7. Mengelola keinginan 
  8. Teratur urusannya
  9. Waktunya produktif
  10. Bermanfaat bagi orang lain
  11. Memiliki ketrampilan khas

Tuesday, April 29, 2014

Peringatan Hari Kartini 2014

PERINGATAN HARI KARTINI TAHUN 2014, MINGGU, 27 APRIL 2014

KREASI ANAK BANGSA

Kegiatan peringatan Hari Kartini dilaksanakan pada Minggu, 27 April 2014 bertempat di halaman SD N 02 Selokaton dengan berbagai acara. Dalam kegiatan ini diadakan beberapa lomba yaitu: 
1. Lomba Keluwesan dengan mengenakan pakaian adat
2. Lomba Nyel-nyel
3. Lomba Kreasi Seni

Pelaksanaan kegiatan diselingi dengan penampilan beberapa kreasi seni, karya siswa dari hasil pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan eskul yang telah dilaksanakan diantaranya adalah:

1. Peragaan busana batik.
Dalam peragaan ini, kain batik yang dikenakan para siswa merupakan produk eskul Membatik dan telah diikutkan dalam beberapa kesempatan kegiatan lomba maupun festival.

2. Aksi Perkusi
Perkusi merupakan salah satu eskul yang dilaksanakan di SD N 02 Selokaton yang dimaksudkan  guna mendorong kreativitas siswa dalam bidang seni sehingga dapat menciptakan siswa terampil berjiwa seni juga dapat memotivasi siswa dalam berkarya.

3. Pantomim
Sebagai implementasi terhadap visi dan misi sekolah, pantomim dilaksanakan dan diikutkan dalam Festival seni di berbagai tingkat.

4. Tari Kreasi.
Tari Kreasi merupakan jawaban atas perkembangan jaman yang terus melaju dengan pesatnya. Dibalik perkembangannya, siswa tetap dikenalkan dengan beberapa hasil seni yang dapat memberikan nuansa baru terhadap seni tersebut. Berangkat dari pemikiran tersebut maka siswa diberikan beberapa latihan tari kreasi yang sempat juga ditampilkan pada beberapa kesempatan diantaranya adalah penampilan pada kegiatan Gelar Kreasi Seni di Solo Grand Mall.

Berikut beberapa dokumentasi kegiatan Peringatan Hari Kartini Tahun 2014 yang dilaksanakan pada Minggu, 27 April 2014.


Penyambut Tamu (Siswa-siswi Kelas I s/d VI SD N 02 Selokaton )

Lomba Keluwesa Berbusana Daerah

Purna Sri Suratmi

Kubangga Kau
Oleh: Suryo Hanjono


Waktumu tlah terkuras tuntas
Energi, kau habiskan tuk profesimu
Profesi guru nan mulia sepanjang masa

Kau bergelut dengan ikhlas tanpa batas
Kau jadikan si mungil tumbuh besar 
Kau kasihi setiap anak asuhmu, anak orang
Kau tak bedakan siapa dan darimana

Kau bimbing Kau didik
Hingga gelap menjadi terang
Buta aksara hingga tumbuh sarjana
Jelata hingga jadi pengusaha

Jasa tak terkira
Pengabdianmu tak kan terbalaskan
Oleh apa dan siapa
Bagaimana dan dimana

Kini kau tuntas sudah curahkan kasihmu
Kelar sudah tugas muliamu
Habis sudah masa penamu
Guna menuliskan ilmu di benak anak asuhmu

Sungguh sulit diulas
Bukan karena malas
Bukan jua karna tak pantas
Tetapi karena besar dan banyaknya jasamu

Kuucap selamat tinggal untuk sesaat
Guna nikmati hari tua nan bahagia
Hari tua yang pantas dengan rasa bangga
Dan kuingin diriku sepertimu

Terima kasihku hanya sebutir
Terima kasih sahabat yang hanya sesaat
Karena aku dan kami belum sempat
Karena waktu jualah yang terus bergulir







Wednesday, April 16, 2014

Pasukan Seni Selo 2

Pasukan Seni Selo 2
Dalam Festival Dolanan Tradisional 
Dalam Rangka Dies Natalis XXXVIII Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 15-16 April 2014


















Sunday, March 2, 2014

Peran Perpustakaan Dalam Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Perpustakaan

Oleh : Weni Kurniawati (Staf Pustakawan)

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala produknya telah mempengaruhi percepatan arus globalisasi. Kemajaun ilmu pengetahuan dan teknologi ini, di satu pihak memberi kemudahan bagi manusia. Misalnya,informasi yang dahulu sulit diakses masyarakat dengan adanta alat komunikasi yang canggih memungkinkan manusia untuk lebih mudah dalam mengakse snya, bahkan dengan biaya yang relatif murah. Namun disisi yang lain, arus globalisasi yang sangat cepat seringkali pula mempengaruhi pola pergaulan dan gaya hidup yang kadang justru menimbulkan masalah baru yang lebih besar. 

Keadaan ini jelas akan berpengaruh pad Poses dan praktik pendidikan. Pendidikan sekaligus pembelajaran perlu disesuakan dengan model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk lebih aktif mencari informasi yang diperlukan, sementara guru berkewajiban memberi arahan, contoh, dan dorongan. Tuntutan akan keluwesan dan kelonggaran waktu dan tempat belajar semakin diperlukan. 

Saturday, February 8, 2014

CARA PANDANGMU, ITULAH HASILMU

Oleh : Weni Kurniawati
       (Staf Pustakawan SDN 02 Selokaton)



Cara pandang terhadap sesuatu akan mempengaruhi sikap dan perilaku. Cara pandang yang digunakan, akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku terhadap sang pelaku profesi. Ambil contoh cara pandang terhadap profesi pustakawan. 



Apabila memandang profesi pustakawan merupakan bagian dari mereka yang memiliki andil ikut mempersiapkan masyarakat unggul, maka pasti akan menghargai profesi tersebut. Kita akan bersikap terbuka terhadap ide dan pilihan aktivitas mereka. Bahkan lebih jauh, didorong oleh keinginan maju bersama meraih keunggulan kualitas, kita turut mendukung dan memfasilitasi pustakawan untuk mengembangkan dirinya. 

Dan apabila dipandang pustakawan merupakan profesi yang mudah, sekedar bertugas membuka dan menutup pintu ruangan perpustakaan, atau bahkan sekedar penunggu tumpukan buku, maka hampir bisa dipastikan sikap yang muncul terhadapnya adalah sikap acuh tak acuh, menganggap remeh atau bahkan menganggap pustakawan tidak memiliki peran apapun. Pun, jika pustakawan dipandang sebagai profesi rendahan, maka penghargaan kepada profesi ini sangat mungkin hanya sekedar basa basi, menganggap ada dan tiadanya sama sama tak berguna karena pustakawan tidak menjadi bagian apapun dalam proses panjang mempersiapkan masyarakat unggul yang melek informasi. Bahkan, jika pandangan kita terhadap pustakawan adalah hanya boneka yang bisa dijadikan mainan dalam permainan terselubung dalam sebuah rumah tempat pustakawan bernaung, tentu saja hanya pemilik boneka yang tertawa riang di atas luka jiwa sang boneka. 

Tentu saja itu hanya contoh dan masih banyak yang lainnya. Cara pandang tentang pekerjaan, pasangan, uang, masalah, jabatan, anak, teman dan hal-hal lain di sekeliling kita, akan berpengaruh terhadap alternatif tampilan sikap dan perilaku sehari-hari. Kitalah yang berkuasa atas diri kita untuk memilih cara pandang yang berserakan itu. Kita pulalah yang mengijinkan dia bersemayam dalam pikiran kita kemudian melahirkan sikap dan perilaku sesuai dengan bagaimana memandang sebuah profesi. Kita pula yang akan merasakan dampak dari setiap pilihan cara pandang yang diambil, cepat ataupun lambat, suka ataupun tidak suka, siap ataupun tidak siap. Itulah gambaran kualitas yang akan didapat dari sebuah tindakan dalam menempatkan cara pandang terhadap profesi. Sudah selayaknya menekuni, mamahami, mengerti dan mengimplementasikan seluruh pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan profesi yang telah diputuskan untuk dijalankan.

Thursday, January 16, 2014

Paribasan

Paribasan yaiku unen-unen kang wis gumathok racikane lan mawa teges tartemtu. Dhapukaning paribasan awujud ukara utawa kumpulaning tembung (frase), lan kalebu basa pinathok. Racikaning tembung ora owah, surasa utawa tegese uga gumathok, lumrahe ateges entar. Tegese tembung lumereg, gumantung surasa lan karep kang kinandhut ing unen-unen. Paribasan ngemu teges: tetandhingan, pepindhan, utawa pepiridan (saemper pasemon). Kang disemoni manungsa, ulah kridhaning manungsa, utawa sesambunganing manungsa lan alam uripe. 


Paribasan ana kang sinebut bebasan lan saloka. Diarani bebasan Manawa lereging teges nggepok sesipatan utawa kaanan kang sambung rapet karo ulah kridhaning manungsa. Diarani saloka menawa lereging teges magepokan karo sing disemoni, disanepani, utawa dipindhakake. 

Anak-anakan timun = wong kang ngepek bojo anake pupon
Andaka atawan wisaya = wong kang kena prakara banjur minggat amarga duwe pangira bakal kalah prakarane
Andaka ina tan wrin upaya = wong kang didakwa nyolong nanging ora ngaku, wasana kajibah nggoleki barang kang ilang
Awak pendhek budi ciblek = wong cilik tur asor bebudene
Abag-abang lambe = guneme mung lamis
Adol lenga kari busik = dum dum barang, nanging sing andum ora oleh bagean
Akadang saksi = wong prakaran akeh sadulure kang dadi seksine
Ana bapang sumimpang = nyingkiri sakehing bebaya
Anirna patra = ngungkiri tulisane dhewe
Angin silem ing warih = tumindak ala kanthi sesidheman
Angon kosok = ngreti ulah kridhaning wong liya lan bisa empan papan tumindake