SD N 02 Selokaton, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah >>> ”TERWUJUDNYA SISWA SDN 02 SELOKATON YANG TAQWA UNGGUL HANDAL TANGGAP IPTEK DAN BERKARAKTER PANCASILA”>

Thursday, December 13, 2012

Pemanfaatan software aplikasi Geogebra dalam pembelajaran matematika.

Wah.. lama gak posting ni. Mau posting belum sempat karena lagi super sibuk. Tapi kalau gak posting kok kangen juga. Posting yang ringan-ringan aja ya.

 A. Pengenalan GeoGebra
















  • Tampilan Aljabar (Algebra View) - deskripsi objek pada tampilan grafik yang ditampilkan.
  • Tampilan Grafik (Graphics View)- tempat untuk kontruksi, gambar, grafik yang ditampilkan (area kerja).
  • CAS (Computer Algebra System) merupakan fasilitas yang mulai dimasukkan pada GeoGebra Versi 4.0. Fitur ini digunakan untuk melakukan perhitungan aljabar.















  • Spreadsheet- digunakan untuk pengeolahan angka berupa lembar kerja berbentuk baris dan kolom serupa dengan MS Excel.
















  • Graphics 2D – mirip tampilan Graphics View, bedanya untuk tampilan Graphics 2D ini apabila diaktifkan akan memunculkan jendela baru. Setiap kali kita memasukkan persamaan atau perintah pada Inbut Bar maka hasil grafiknya akan muncul pada jendela ini.
  • Graphics 3D-adalah fitur GeoGebra Versi 5 Beta.

Tampilan Aljabar, Toolbar, Sumbu koordinat, Input Bar, CAS, Spreadsheet, Graphics 2D/3D dapat dimunculkan atau disembunyikan melalui Menu Bar yaitu pada bagian View Menu.
Menu, Toolbar Dan Tool
Seperti pada aplikasi lain, menu bar GeoGebra berada pada bagian atas terdiri atas menu File, Edit Options, Tools, Window dan Help. Di bawahnya terdapat Toolbar yang berisi menu untuk membangun, menggambar, mengukur dan memanipulasi objek. Pada setiap kategori yang ada di Toolbar terdapat beberapa tool lain yang tersembunyi, untuk menampilkannya kita dapat mengklik tanda panah kecil di bagian kanan bawah setiap kotak tool yang ada di Toolbar.




















  • Menu Bar - digunakan untuk mengelola file, edit file dan pengaturan modifikasi.
  • Toolbar – alat-alat yang digunakan untuk menggambar, membangun, mengukur dan memanipulasi objek.
  • Untuk lebih jelasnya, simak Video1



















Tool yang sedang aktif ditandai dengan adanya kotak biru pada tool tersebut. Selama Tool itu sedang aktif kita bisa menggunakannya untuk melakukan tugasnya. Sehingga anda tidak perlu mengklik lagi untuk membuat objek yang sama. Setiap tool yang ada dan sedang aktif akan dijelaskan nama Tool disamping kanan dari Toolbar itu sendiri.



















Latihan 1
Untuk lebih mengenal penggunaan beberapa menu dan tool dasar GeoGebra kita coba membuat gambar seperti berikut:
Membuat Gambar Dasar


















Beberapa tool yang akan kita gunakan adalah sebagai berikut (Video 2):
  • Langkah pertama adala bukalah aplikasi GeoGebra. Untuk setting awal lakukan pengaturan untuk menampilkan Grid dengan memilih menu View-Grid. Setelah itu sembunyikan sumbu dengan memilih View-Axes (hilangkan centang pada Axes).
  • Pilih tool Line Trough Two Points
  • Buatlah sebuah garis dengan mengklik di koordinat tertentu sehingga akan muncul garis yang memotong titik tersebut. Garis ini masih bergerak bebas mengikuti arah mouse. Klik pada titik berikutnya pada koordinat tertentu sehingga terbentuk sebuah garis yang melintang secara horisontal. Dengan menggunakan menu ini kita dapat membuat garis yang tak terhingga.
  • Untuk membuat sebuah ruas garis yang berawal dari satu titik dan berakhir di titik lain kita dapat menggunakan menu Segment.
  • Dengan menggunakan menu ini buatlah gambar rumah seperti di atas.
Jika sudah selesai, simpan file GGB ke komputer Anda.

Bersambung



Wednesday, December 5, 2012

Uji Publik Kurikulum 2013

Sobat guru yang terhormat.
Berkenaan dengan rencana perubahan kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013, berikut dilampirkan Bahan Uji Publik Kurikulum 2013 dalam file PDF. Jika sobat menghendaki untuk men-download file asli, silahkan download DI SINI.

Dan apabila sobat ingin mengetahui lebih lanjut kebijakan pemerintah berkenaan dengan perubahan kurikulum, silahkan berkunjung KE SINI. Dalam Web Kemendiknas juga tersedia ruang untuk memberikan masukan terhadap perubahan kurikulum itu sendiri.

Berikut BAHAN UJI PUBLIK KURIKULUM 2013

BahanUjiPublik_Kurikulum2013

Semoga bermanfaat.

lomba


Saturday, December 1, 2012

HURUF JAWA DAN TAFSIRANNYA

Posted by : Suryo Hanjono





HA = HABARIRA SEJATINE WAHANANING HYANG.
(MANUNGSA IKU JEJER UTUSANING GUSTI KANG MURBENG DUMADI) ARTINYA : Adanya kita sesungguhnya ciptaan-Nya (manusia itu sebagai utusan Gusti Kang Murbeng Dumadi)
NA   = NADYA ORA KASAT MATA MESTHI HANA.
(GUSTI KANG MURBENG DUMADI ASIFAT LAYU KAYAFU ) ARTINYA : Meskipun tak terlihat mata, pasti ada. (Gusti Kang Murbeng Dumadi bersifat ada/wujud)

CA    =    CAREMING HYANG YEKTI TAN CETHA WINECA.
(GUSTI KANG MURBENG DUMADI ANGLIPUTI KABEH CIPTA- NE) ARTINYA : Ciptaan YANG MAHA KUASA tidak dapat diramal. (Gusti Kang Murbeng Dumadi meliputi semua ciptaan-Nya)

RA    =    RASAKNA CAKETA LAN HANGGANIRA.
(MLEBU WETUNING NAPAS ING SABEN WEKTU) ARTINYA : Rasakanlah kedekatan-Nya dengan badan jasmanimu. ( Keluar masuknya nafas disetiap saat )

KA   =    KAWRUHANA YWA KONGSI KURANG WEWOKA.
(KAWRUHE KASEBUT TATANING PANEMBAH), ARTINYA : Ketahuilah jangan sampai kurang waspada (Pengetahuannya disebut TATANING PANEMBAH)

DA    =    DADI SASAR YEN SIRA ORA WASPADA.
(TATA-TITIS-PUTUS MARANG KAWRUH PRAKARA GUSTI KANG MURBENG DUMADI UTAWA THEOLOGI-THEOSUFI ), ARTINYA : Menjadi tersesat jika engkau tidak waspada. (Tata, tepat, putus terhadap pengetahuan–pengetahuan tentang Gusti Kang Murbeng Dumadi)
TA    =    TAMATNA PRABANE HYANG SUNG SASMITA.
(ANGEN-ANGEN CIPTA SIR LAN OSIH KANG DUMUNING ING JIWANING MANUNGSA), ARTINYA : Resapilah dan heningkan cahaya Tuhan yang penuh dengan perlambang. (Angan-angan, pikiran, dan kehendak yang bersemayam dijiwa manusia)

SA    =    SASMITANE KANG KONGSI BISA KARASA
(TANSAH SYUKUR MARANG PEPARINGAN GUSTI KANG MURBENG DUMADI), ARTINYA : Perlambang yang sampai bias dirasakan. (Selalu bersyukur pada pemberian Gusti Kang Murbeng Dumadi)
WA   =    WASPADAKNA WEWADI KANG SIRA GAWA.
(MANUNGSA KASERENAN SIFATING GUSTI KANG MURBENG DUMADI ), ARTINYA : Waspadalah pada rahasia yang engkau bawa. (Manusia memiliki sifat Gusti Kang Murbeng Dumadi)

LA    =    LALEKNA YEN SIRA TUMEKANING LALIS.
(PASRAH, SUMELEH, SUMARAH MARANG GUSTI KANG MURBENG DUMADI), ARTINYA : Lupakan jika datang matimu. ( Pasrah, berserah, menyerahkan diri pada Gusti Kang Murbeng Dumadi)

PA    =    PATI SASAR TAN WUS MANGGYA PAPA.
(SUPAYA BISA NGGAYUH PATI PATITIS KUDU NGERTI MARANG KAWRUH, SANGKAN PARANING DUMADI), ARTINYA : Kematian yang sesat tidak akan mendapatkan apa-apa. (Agar bisa mencapai kematian sempurna harus memahami pengetahuan asal-usul)
DHA =    DHASAR BEDA LAN WUS KALIS ING GODHA.
(MANUNGSA WUS JEJER MANUNG GALING KAWULA MARANG GUSTI ORA BAKAL KALUT GEBYARING KADONYAN ), ARTINYA : Dasarnya berbeda dan telah jauh dari godaan. (Manusia yang telah dekat dengan TUHAN tidak akan hanyut tergoda oleh indahnya/nikmatnya duniawi)
JA     =    JANGKANE MUNG JINAK JENJEMING JIWANYA.
(NGGAYUH MARANG KASIDAN JATI/PATI PATITIS), ARTINYA : Yang dicita-citakan hanya ketentraman dan kedamaian jiwanya. (mengharap kepada kesempurnaan jiwa sukmaya/kematian sejati)

YA    =    YITNANA LIYEP LUYUTING PRALAYA.
(NGRACUTA YEN SIRA LAGI SEKARAT ), ARTINYA : Hati-hatilah menghadapi kematian. (Ikhlaskanlah jika telah sekarat)

NYA =    NYATA SUNYA NYEYET LABATING KADONYAN.
(MATI IKU ORA ANA SESAMBUNGE KARO KADONYAN), ARTINYA : Nyata-nyata sepi setelah kehidupan duniawi. (Mati itu tidak ada hubungannya dengan kehidupan duniawi)

MA   =    MADYENG NGALAM PARANTUNAN HAYWA SAMAR.
(ASAL SAKA GUSTI KANG MURBENG DUMADI BALI MARANG GUSTI KANG MURBENG DUMADI / KASIDAN JATI ), ARTINYA : Di tengah-tengah alam penantian jangan ragu-ragu.( Ber sal dari Gusti Kanhg Murbeng Dumadi kembali pada Gusti Knag murbeng Dumadi/kematian yang sempurna)

GA    =    GAYUHANE TANNA LIYAN MUNG KANG SARWA HARGA.
(ORA ANA GEGAYUHAN KANG LUHUR DHEWE KAJABA MUNG KASIDAN JATI), ARTINYA : Keinginan tidak lain hanyalah yang serba luhur/tinggi. (Tiada keinginan yang luhur kecuali kematian yang sempurna)

BA    =    BALI MURBA WISESA NJERO JABA.
(MANUNGGAL SAWIJI MARANG GUSTI KANG MURBENG DUMADI ), ARTINYA: Kembali menguasai luar dalam. (Bersatu kembali kepada Gusti Kang Murbeng Dumadi )

THA =    THUKULE WIDADARJA TEBIK NISTHA.
(NGUNDHUH AYEM, TENTREM, LANGGENG), ARTINYA : Tumbuhnya pengetahuan yang baik, jauh dari kenistaan. (Menuai kedamainan, ketentraman, keabadian)

NGA =    NGARAH – ARAH HING REH MARDI – MARDININGRAT
(TANSAHA KULINA NGELELATIH SUPAYA BISA TEMUJU MARANG KAWASKITHAN), ARTINYA : Menuju ke jalan di jagad ini. (Selalulah terbiasa berlatih agar dapat menuju pada KAWASKITHAN)
Sumber : http://paguyubancahyabuwana.blogspot.com/2011/05/huraf-jawa-dan-tafsirannya.html




MAKNA HURUF JAWA




HA NA CA RA KA
  • Ha Hana hurip wening suci, adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
  • Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara, pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
  • Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
  • Ra Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
  • Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana, hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam
  • Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
  • Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
  • Sa Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
  • Wa Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
  • La Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
  • Pa Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
  • Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
  • Ja Jumbuhing kawula lan Gusti -selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya
  • Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah /kodrat Illahi
  • Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
  • Ma Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin – mantap dalam menyembah Ilahi
  • Ga Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani
  • Ba Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam
  • Tha Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai – tumbuh dari niatan
  • Nga Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi -manusia


Filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka

Filsafat ha-na-ca-ka-ra yang diungkapan Paku Buwana IX dikutip oleh Yasadipura sebagai bahan sarasehan yang diselenggarakan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta pada tanggal, 13 Juli 1992. Judul makalah yang dibawakan Yasadipura adalah ” Basa Jawi Hing Tembe Wingking Sarta Haksara Jawi kang Mawa Tuntunan Panggalih Dalem Hingkang Sinuhun Paku Buwana IX Hing Karaton Surakarta Hadiningrat “. Dalam makalah itu dikemukakan oleh Yasadipura ( 1992 : 9 – 10 ) bahwa Paku Buwana IX memberikan ajaran ( filsafat hidup ) berdasarkan aksara ha-na-ca-ra-ka dan seterusnya, yang dimulai dengan tembang kinanthi, sebagai berikut. 

Nora kurang wulang wuruk, tak kurang piwulang dan ajaran

Tumrape wong tanah Jawi, bagi orang tanah Jawa
Laku-lakune ngagesang, perilaku dalam kehidupan
Lamun gelem anglakoni, jika mau menjalaninya
Tegese aksara Jawa, maknanya aksara Jawa
Iku guru kang sejati, itu guru yang sejati


Ajaran filsafat hidup berdasarkan aksara Jawa itu sebagai berikut :

Ha-Na-Ca-Ra-Ka
Berarti ada ”utusan“ yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia.
Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia (sebagai ciptaan)Da-Ta-Sa-Wa-La
Berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ”saatnya (dipanggil)“
tidak boleh sawala ”mengelak“ manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan

Pa-Dha-Ja-Ya-Nya
Berarti menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksdunya padha ”sama“ atau sesuai, jumbuh, cocok ”tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan".
Jaya itu "menang/unggul" sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan "sekedar menang" atau menang tidak sportif.Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
Berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.


Sumber : http://qusuth.wordpress.com/2012/07/03/makna-huruf-jawa/

Sunday, November 25, 2012

Sejarah Singkat Lahir PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)


PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.

Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan huru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan.  Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan  Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :

1.    Memepertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
2.    Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
3.    Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.

Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.

Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Friday, November 23, 2012

Kerangka Acuan Kegiatan HGN Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI


Kerangka Acuan Kegiatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-67 PGRI Tahun 2012 – Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November, yang juga merupakan hari kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang diperingati secara bersama-sama.

Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.

Dedikasi, tekad, dan semangat persatuan dan kesatuan para guru yang dimiliki secara historis tersebut perlu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat era global untuk masa depan bangsa. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru wajib menjadi organisasi profesi guru. Guru harus menjaga solidaritas dan soliditas bersama komponen lainnya. Guru harus berupaya menjaga kebersamaan dan menghindari perpecahan antar sesamanya.

Sebagai penghormatan kepada guru dan juga PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November, yang juga hari kelahiran PGRI, sebagai Hari Guru Nasional, yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI secara bersama-sama.

Pada 25 November 2012 ini PGRI genap berusia 67 tahun. Usia yang cukup matang bagi sebuah organisasi, dan selama kurun waktu tersebut tentu sudah banyak pengabdian yang telah disumbangkan, banyak aktivitas yang telah dilaksanakan, banyak perjuangan yang telah dikerjakan, banyak kegiatan perlindungan terhadap anggota yang telah diberikan, dan di samping itu tentu juga banyak peristiwa, persoalan, tantangan, dan kendala yang telah dihadapi.

Pada tahun 2012 ini kembali akan dilaksanakan peringatan Hari Guru Nasional bersamaan dengan HUT ke-67 PGRI. Seperti tahun sebelumnya, sejumlah kegiatan direncanakan akan berlangsung mulai sebelum November 2012 baik di Tingkat Nasional maupun Daerah.

Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-67 PGRI Tahun 2012, sambil menanti pedoman HGN dan HUT PGRI yang ditandatangani bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan PB PGRI, Pengurus Besar PGRI telah menerbitkan Kerangka Acuan Kegiatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-67 PGRI Tahun 2012.

Dari laman PGRI, berikut link untuk mengunduh Kerangka Acuan Kegiatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-67 PGRI Tahun 2012.

Kerangka Acuan Kegiatan HGN Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI



Friday, November 16, 2012

Kegiatan Lomba Yel-yel Perpajakan

Kegiatan lomba yel-yel dan mewarnai perpajakan terselenggara berkat kerja sama antara SD N 02 Selokaton dengan Kontor Wilayah Pajak Provinsi Jawa Tengah dan Terang Abadi Televisi ini terlaksana pada Selasa, 6 Nopember 2012. Dalam lomba ini disediakan Hadiah, piala dan dana pembinaan bagi team yang mendapatkan peringkat I, II dan III. Demikian juga untuk lomba mewarnai gambar tentang perpajakan yang diperuntukkan untuk kelas I, II dan III. 

Nilai-nilai positif yang terkandung adalah memberikan pemahaman tentang pajak bagi kelangsungan pembangunan pada sebuah negara. Lebih jauh lagi dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa cinta tanah air bagi siswa di sekolah. Sehingga sejak dini mereka telah mendapatkan informasi tentang pajak yang pada akhirnya dapat melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik dengan taat membayar pajak.

Berikut beberapa dokumentasi dari kegiatan :

y